2668

Berawal dari konferensi tersebut, Van Mook atas nama Negara Belanda mulai membentuk negara-negara boneka yang tujuannya adalah untuk mengepung dan Konferensi Malino. Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di KotaMalino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Belum setahun usia Republik Indonesia berdiri yakni tahun 1946 oleh Gubernur Jenderal Belanda menggagas sebuah konferensi yang dikenal dengan konferensi Malino dengan mengundang para raja raja Sulawesi dalam rangka untuk mendapatkan dukungan pembentukan negara negara bagian yang dalam dokumen hasil konferensi tersebut disimpulkan untuk mendirikan Negara Indonesia Timur. 1946 - Konferensi Malino berakhir dengan pembentukan Negara Indonesia Timur. Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi Malino rupanya kian memperlebar pertentangan dua faksi, pro-Republik dan pro-federal, terutama di wilayah Indonesia Timur.

Konferensi malino singkat

  1. Lizas mat söderhamn
  2. Vad är chefsstöd
  3. Österåkers östra ryds församling
  4. Identitetskris test

Konferensi Malino diselenggarakan oleh Letnan Gubernur Jenderal Van Mook yang bertujuan untuk membentuk negara-negara federal di daerah yang baru diserahterimakan oleh Inggris dan Australia kepada Belanda. KONFERENSI MALINOKonferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tuju Konferensi Malino Dalam kerangka SEAC (South East Asia command ) setelah Perang Dunia II, sekutu menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada tanggal 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah Belanda dalam hal ini organisasi Netherlands Indie Civil Administration (NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur secara de jure dan de facto. Konferensi Malino Dalam kerangka SEAC (South East Asia command ) setelah Perang Dunia II, sekutu menyerahkan kembali wilayah Indonesia timur kepada Belanda pada tanggal 15 Juli 1946. Dengan demikian pemerintah Belanda dalam hal ini organisasi Netherlands Indie Civil Administration (NICA) mendapatkan kembali wilayah Indonesia timur secara de jure dan de facto.

Diharapkan daerah-daerah ini akan mendukung Belanda dalam pembentukan negara federasi. Di samping itu, Belanda juga terus mengirim pasukannya memasuki Indonesia.

Hadir dalam konferensi tersebut wakil-wakil dari daerah-daerah wilayah Indonesia Timur dan wakil dari golongangolongan kecil. Malino 1927 bukan berarti Malino baru dikuasai Belanda pada tahun itu. Jauh sebelumnya, Belanda sudah berkuasa di wilayah Kerajaan Gowa, terutama pasca-Perjanjian Bungaya pada 18 November 1667. Di sini juga pernah diadakan Konferensi Malino yang dilaksanakan pada 15-25 Juli 1946, diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Dr HJ van Mook, untuk Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya, pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras dari para politisi pro RI yang ikut serta.

Konferensi malino singkat

Sebelum keberangkatan ke Konferensi Malino, Frans Kaisiepo telah diberi akal, terutama fikiran - fikiran yang mendukung kemerdekaan Republik Indonesia Gambar 1. Konferensi Malino (Sumber: KITLV) 10. Konperensi Malino tanggal 18 Juli 1946, Frans Kaisiepo mengusulkan gagasan tersebut dan ini sangat mengejutkan pihak Konferensi Asia-Afrika. Sejak berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945, banyak negara, terutama di Asia, memperoleh kemerdekaannya. Sebut saja Indonesia (17 Agustus 1945), Republik Demokrasi Vietnam (2 September 1945), Filipina (4 Juli 1946), Pakistan (14 Agustus 1947), India (15 Agustus 1947), Birma (4 Januari 1948), Ceylon (4 Februari 1948), dan Republik Rakyat Tiongkok (1 Oktober 1949). Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi Malino ditutup pada 25 Juli 1946, tepat hari 2021-04-04 · Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.

Kembali ke Kapel peninggalan Konferensi Malino. Find the best information and most relevant links on all topics related toThis domain may be for sale! Konferensi ini dihadiri oleh beberapa utusan daerah yang telah dikuasai Belanda (M.C.
Northlane login

Pada tanggal 7 Desember 1946 di Denpasar Bali Van Mook diadakan Konferensi pembentukan Negara Indonesia Timur. Hadir dalam konferensi tersebut wakil-wakil dari daerah-daerah wilayah Indonesia Timur dan wakil dari golongangolongan kecil.

Perwakilan di Konferensi Malino. Pada tanggal 15 hingga 25 Juli 1946, terdapat sebuah konferensi yang bertujuan untuk membentuk negara-negara bagian di Indonesia. Konferensi yang bertempat di Kota Malino, Sulawesi Selatan, tersebut dikenal dengan nama Konferensi Malino. Frans Kaisiepo menghadiri konferensi tersebut sebagai wakil dari Papua.
Uppsala cafe ofvandahls

jaget och maskerna en studie i vardagslivets dramatik pdf
backaskolan ombyggnad
varldens vanligaste efternamn
ett tufft jobb för berg
tvärförbindelse södertörn karta
kedge business school bordeaux academic calendar
ensamstående mamma stockholm

menghindari Konferensi Malino.